Sabtu, 20 Agustus 2016

Dampak buruk dan solusi dari kenaikan harga rokok bagi para penikmat rokok


Kita tentu menyadari, bahwa adanya sebuah kebijakan akan mempengaruhi kehidupan bermasyarakat tentunya pengaruh baik dan pengaruh buruk .
seperti halnya kebjakan kenaikan harga rokok yang akan diberlakukan oleh pemerintah pada bulan oktober tahun ini. Harga rokok diwacanakan oleh pemerintah naik sekitar 100 % - 200 % per bungkus. seperti kita ketahui industri Rokok merupakan salah satu industri penyumbang devisa negara terbesar, bahkan jika dibandingkan dengan minyak dan gas bumi , devisa negara industri Rokok jauh lebih besar. selain itu jumlah tenaga kerja di industri Rokok secara keseluruhan melibatkan 6.1 juta orang, sebagian besar merupakan petani tembakau yang jika ditekan dengan pajak dan cukai yang tinggi berpotensi kehilangan pekerjaan mereka.
 disini saya hanya akan mengkaji secara sempit tentang dampak buruk kenaikan harga rokok yang akan digalang pemerintah Indonesia pada bulan Oktober 2016, berikut adalah asumsi dan kemungkinan-kemungkinan dampak buruk yang akan timbul dengan kenaikan tajam harga rokok menurut pendapat saya.
Kenaikan harga rokok tentunya akan menurunkan jauh konsumsi rokok legal dan menurunkan jauh penjualan rokok dan produksi rokok akan semakin turun sehingga pasti sangat berpengaruh pada PHK karyawan pabrik rokok yang tentu nya mulai sekarang sedang was was..misalnya diasumsikan di indonesia ada 100 juta perokok, 50 juta orang miskin merokok, 30 juta orang menengah dan 20 juta orang kelas atas. jika dilihat dari segi finansial, kemungkinan orang miskin dan menengah akan sangat mengurangi konsumsi rokok legal sedangkan orang kelas atas tidak begitu besar merasakan dampaknya. dapat diasumsikan 50% orang akan berhenti merokok yang dilegalkan di Indonesia, ini artinya secara keseluruhan karyawan pabrik rokok legal yang melibatkan 6,1 juta orang setengahnya akan di PHK, untuk itu pemerintah harus menyediakan lapangan pekerjaan baru untuk mereka.
Dengan menaikan harga rokok legal di Indonesia menurut pendapat saya belum tentu mengurangi perokok untuk berhenti bahkan memperparah kemiskinan di Indonesia? mengapa saya mengatakan demikian? tentu kita masih ingat tentang kenaikan harga minuman keras? pengkonsumsi minuman keras di Indonesia kalau saya asumsikan masih jauh lebih kecil dari para pengkonsumsi rokok di Indonesia, pemerintah seharusnya mendorong masyarakat untuk SADAR, masyarakat Indonesia hanya  butuh kesadaran akan kesehatan diri sendiri untuknya berhenti mengkonsumsi rokok dan minuman keras, Kalau pemerintah ingin serius untuk kesehatan masyarakat di Indonesia kenapa tidak di hilangkan saja rokok dan minuman keras di negeri ini???dan berikan orang-orang yang bekerja di Pabrik-pabrik rokok itu pekerjaan yang baru, bukan dengan menaikan harganya, karena terkesan orang yang mampu saja yg bisa, dalam kata lain dengan menaikan harga rokok tidak akan memberikan pengaruh signifikan kepada seseorang untuk berhenti merokok walaupum telah dilakukan survei mengenai harga rokok dinaikan 200 % - 300 %, dikatakan 70 % masyarakan akan berhenti merokok..tapi apakah anda percaya??
masyarakat miskin jumlahnya sangat banyak di Negara ini, untuk masyarakat miskin cenderung mencari cara-cara lain yang lebih murah dan bisa dikatakan ilegal dan bisa sangat membahayakan, kita bisa lihat fakta banyak korban jiwa karena meminum miras oplosan, sehingga jika dikaitkan dengan perokok di Indonesia bukan tidak mungkin akan sama dengan pergerakan miras di indonesia, masyarakat akan mencari rokok ilegal, membeli tembakau, cengkeh, dan bahan-bahan untuk meracik rokok sendiri, rokok-rokok tanpa cukai yang penjualanya akan meningkat walaupun pemerintah dan cukai mewancanakan untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap rokok ilegal akan tetapi pergerakan rokok ilegal ini tetap akan beredar dimana-mana karena untuk buat rokok ini bisa dibuat sendiri, dan yang mengerikan penjualan rokok ilegal ini bisa saja diperjual belikan dengan bahan-bahan yang kita tidak tahu asal usulnya..bukankah ini berbahaya dan berbanding terbalik dengan niat pemerintah yang saya anggap baik untuk membuat perokok berhenti? Belum lagi dari segi kriminalitas yang akan meningkat dari para perokok aktif yang tidak mampu sehingga memaksakan kehendak untuk membeli rokok legal dan masih banyak dampak buruk yang akan terjadi.

Kami berharap pemerintah sangat memperhatikan dan memperbaiki kondisi pendidikan kami, kesadaran kami, keuangan kami, kesehatan kami kenyamanan kami, Lihat lebih jelas kemiskinan di negeri ini sebelum membuat keputusan menaikan harga apapun itu yang menyangkut rakyat miskin, berikan rakyat pekerjaan tanpa lihat pendidikanya, berikan listrik, tempat yang layak dan air yang layak untuk kami, tanah air kami tapi sekarang kami bayar tanah mahal dan air mahal,.itu saja kemauan kami..
Solusi terbaik untuk perokok aktif apabila wacana pemerintah Republik Indonesia untuk menaikan harga rokok sebesar 100%-200%  terealisasikan adalah STOP MEROKOK mulai dari sekarang dan jangan mencari cara untuk melakukan hal-hal yang ilegal..ini untuk tubuh kita, sayangi badan kita, sayangi keluarga kita, sayangi lingkungan kita.

Bersambung....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar